Pada awal 2010, pengguna tablet tidak sebanyak saat ini. Bahkan, bisa
disebut tidak ada. Meski Microsoft telah memiliki tablet PC selama
hampir satu dekade sebelumnya, namun tablet buatan Microsoft itu cukup
berat, baterai yang relatif singkat dan mengalami masalah pada OS
desktop yang tidak dioptimalkan untuk penggunaan di mobile tablet.
Kemudian
pada April 2010, Apple-lah yang membuka dunia tablet dengan meluncurkan
iPad 1. Apple meraih keuntungan besar dengan tablet pertama miliknya
itu. Sejak itu pula banyak perusahaan yang kemudian berlomba-lomba
mengikuti sukses Apple dengan turut memproduksi tablet.
Sekarang
ini Anda bisa menemukan berbagai macam tablet yang akan memenuhi
kebutuhan Anda dalam mobile computing. Dari sekian banyak yang beredar
di pasaran itu, manakah yang paling sesuai dan sebaiknya Anda pilih? Di
artikel ini Gopego akan membantu Anda menemukan tablet terbaik untuk
Anda.
1. Apple iPad: yang pertama dan terbaik
Label
sebagai ‘tablet pertama’ harus diakui sebagai salah satu keistimewaan
iPad. Hal tersebut sangat menguntungkan bagi iPad karena ketika
seseorang memikirkan akan membeli sebuah tablet, maka yang muncul di
benaknya adalah iPad. Setidaknya itu yang terjadi tahun lalu saat
Android tablet belum meraja lela seperti sekarang.
Apple telah
memiliki iPhone sejak 2007 dan itu merupakan bentuk pelatihan yang baik
sebelum seseorang menggunakan iPad. Jika Anda telah bisa mengoperasikan
iPhone dan iPod, maka tidak akan mengalami kesulitan dengan iPad. Selain
itu iPad juga didukung oleh Apple App Store sehingga aplikasi apapun
yang Anda butuhkan pasti ada di sana. iPad juga telah lama memberikan
dukungan terluas dengan menyediakan banyak pilihan media. Sebagai
contoh, iTunes memiliki dukungan untuk label musik juga konten film dan
televisi.
Jika Anda menginginkan tablet dengan layar lebar tapi tetap ringan dan
menawarkan kecanggihan juga dukungan aplikasi lengkap, maka iPad ada
dalam daftar teratas yang harus Anda perhatikan. Namun jika Anda lebih
memilih tablet kecil, memerlukan dukungan Adobe Flash atau ingin
kustomisasi pengaturan dengan cara mengutak-atik tablet, maka bukan iPad
jawabnya.
iPad (+): Dukungan aplikasi lengkap, media dan aksesoris, solid user experience; stabilitas menyeluruh; performa memuaskan.
iPad
(-): Tidak punya sejumlah fitur penting yang banyak diinginkan user:
(1) widgets; (2) notifikasi yang sering ‘mengganggu; (3) kustomisasi
pada options.
2. BlackBerry PlayBook: jagonya Flash tapi mana email-nya?
Research In Motion (RIM) mengambil langkah berani dengan tidak menggunakan BlackBerry OS pada tablet pertama mereka; BlackBerry PlayBook.
BlackBerry OS memang tidak berkembang dan tidak mampu bersaing dengan
mobile OS lain seperti iOS dan Android. Dan RIM telah membuat keputusan
tepat dengan tidak memakainya pada PlayBook.
Dengan OS QNX,
tablet 7 inci tersebut membawa banyak fitur yang luar biasa seperti
multitasking dan Flash support. Browser juga mampu bekerja cepat,
demikian halnya dengan speaker dan gestures.
Namun perlu diketahui third-party apps untuk PlayBook sangat sulit
ditemukan dan terkesan lambat untuk bergabung dengan RIM. Hal itulah
yang menjadi sebab utama kenapa BlackBerry PlayBook mengalami pergerakan
penjualan seperti siput. Itu karena user menjadi bosan dengan aplikasi
bawaan dan sulit sekali mendapatkan aplikasi lain untuk PlayBook.
Yang
kedua adalah kekurangan PlayBook dalam hal email. PlayBoook dirilis
tanpa native email client, sehingga untuk kebutuhan email Anda harus
mengaksesnya dari browser. Memang hal itu bisa bekerja baik tapi tiap
kali ingin mengecek email, Anda harus membuka browser dan melakukan
refresh :(. Tapi jika Anda juga memiliki ponsel Blackberry yang
kompatibel, PlayBook bisa akses email melalui bridge mode.
PlayBook (+): multitasking sempurna, Flash support, security terjamin.
PlayBook (-): aplikasi sedikit sekali, tidak ada native email.
3. HP TouchPad: sangat menjanjikan jika Anda mau bersabar menanti aplikasi
Dengan menggunakan webOS platform, HP TouchPad
merupakan terobosan baru di pasar tablet. Bentuknya sangat mirip iPad
dengan ukuran display sama, 9.7 inci. Namun pastinya akan menjadi
pengalaman baru karena user interface-nya belum sepopuler iOS atau
Android.
Secara garis besar, TouchPad sama dengan BlackBerry PlayBook: kurang
dukungan aplikasi. Namun Anda akan sangat puas dengan performa browsing.
Pengaturan email juga sangat bagus meski masih sedikit di bawah Google.
Multitasking sangat sempurna seperti pada PlayBook. Kelebihan lain
adalah adanya Synergy; yang menyatukan contact information dari berbagai
sumber dan sebuah sistem Messaging yang solid yang mampu
mengintegrasikan Skype video, Google Talk dan platforms lain dalam
sebuah aplikasi tunggal. Notification system dalam webOS bisa disebut
yang terbaik dibanding OS lain dengan dilengkapi sliding pane unik untuk
menampilkan email.
TouchPad (+): Bisa disebut sebagai pemilik multitasking dan notifikasi terbaik, opsi untuk wireless charging.
TouchPad
(-): sangat baru dan merupakan pilot project sehingga perbaikan masih
terus dilakukan, memiliki sedikit sekali aplikasi, kurangnya pilihan
media.
4. Google Android tablets: banyak pilihan tidak selalu baik
Android
tablet bukan cuma satu. Dengan memberikan ijin pada produsen hardware
untuk memakai OS Android maka saat ini Anda bisa melihat ada Android
tablet 7 inci, 8.9 inci, 10 inci, bahkan ada pula yang dilengkapi kamera
3D. Ada juga yang dilengkapi dock untuk USB ports, memory card slots
dan full keyboard support. Produsen seperti Samsung, HTC, Motorola
bahkan OEM seperti Huawei dan ZTE juga mengeluarkan Android tablet.
Meskipun
Honeycomb adalah platform tablet pertama dari Google namun bukan
berarti itu adalah platform yang paling sempurna untuk tablet. Faktanya
masih ada saja masalah stabilitas seperti crash atau aplikasi yang tidak
kompatibel.
Namun dengan Android 3.1 masalah stabilitas telah cukup berkurang dan nanti dengan adanya Android 3.2
dikatakan akan mampu mengatasi masalah dengan aplikasi. Untuk beberapa
alasan, developer aplikasi sepertinya tidak terburu-buru membuat
aplikasi untuk Honeycomb. Alasannya sederhana: saat rilisnya pertama
kali melaui Motorola Xoom (Feb 2011), Honeycomb terkesan terlalu dipaksakan dan belum sepenuhnya siap rilis.
Namun
jika Anda terbiasa menggunakan Gmail, Google Talk video calling dan
Google Maps, maka semua aplikasi itu bisa dijalankan dengan sempurna di
Android tablet. Layanan baru seperti Google Music dan Google Videos
untuk menyewa dan streaming film juga sangat menjanjikan. Multitasking
di Android juga sangat efektif.
Android (+): Integrasi dengan semua layanan Google, banyak pilihan baik dari segi hardware, merek, ukuran display dan harga.
Android (-): Stabilitas adalah masalah utama, layanan media sangat terbatas namun saat ini masih dalam pengembangan.
Sumber : http://gadget.gopego.com/full/2011/07/memilih-tablet-terbaik-ipad-playbook-touchpad-atau-android
Terimakasih ya untuk informasinya,
ReplyDeleteJika berkenan, ditunggu kunjungan baliknya ke : 5 Aplikasi Gratis Penunjang Laptop atau Toko Komputer Online Terpercaya